Di luar kamar terdengar suara gaduh teriakan bersahut-sahutan seperti tarian perang khas Papua. Itu bukan teriakan, itu lenguhan suara keras seperti orang gua yang akan berburu. Mimpi hororkah Raisa? Dia menyembunyikan kepalanya di bawah selimut coklat, sambil pelan-pelan membaca ayat Kursi. Sebentar kemudian Raisa memberanikan diri menyembulkan kepalanya. Tidak, ini bukan mimpi horor, suara teriakan-teriakan itu masih terdengar. Gadis manis ini melirik jam di telpon selularnya. Pukul enam pagi. Selepas sholat subuh tadi dia kembali menghangatkan badannya dari udara gunung yang dingin di balik selimut tebal.
Mata kecilnya melirik tempat tidur Sri Magai. Gadis Nabire itu tampak sibuk dengan blackberrynya ditingkahi suara ribut BBM yang keluar masuk. "Ngga kerja Sri? Jadi mogok ya?" tanya Raisa dengan suara parau baru bangun tidur. "Tida mbak, departemenku sudah kasih perintah tida masuk kerja kalau SP jadi mogok" jawab Sri dengan logat Nabire.
Raisa mengangguk-angguk, sambil membaca pesan di BBM Grup kantor. BBM Grup ini dinamakan "Strike2011" dibuat untuk saling memberikan informasi mengenai mogok dan memudahkan komunikasi. Tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika Serikat diperingati karyawan non staff di area konsesi tambang ini dengan mengadakan mogok kerja. Raisa masih mengolet-ngolet manja seperti anak kucing. "Nikmati anugerah ini Sa, kapan lagi bisa malas-malasan di tempat tidur di awal pagi" senyumnya dalam hati.
Biasanya di waktu yang sama, Raisa sudah duduk manis di bis oranye di depan Mulki setelah melewati jembatan di atas sungai Mulki yang arusnya deras. Setiap lewat jembatan di atas Sungai Mulki, Raisa tidak berani menengok ke bawah.
"Saya mau lihat orang-orang mogok mbak, mau ikut? Kata temanku sudah ramai di depan barak C dan di Kantor SP" Sri bangkit dari tempat tidur sambil mengenakan jaket, menutupi tank top kuning ketatnya. "Emang aman Sri? nanti kamu malah ditarik diajak mogok dan jalan ke Timika" Raisa bergidik membayangkan perjalanan komik Jepang Ninja Hattori naik turun lembah dan bukit sepanjang 30 mil.
Tiba-tiba suara Soundtrack film "Ninja Hattori" menyeruak pelan dan makin keras di telinga Raisa "Mendaki gunung lewati lembah, Sungai mengalir indah ke Samudra, bersama teman bertualang"
"Mbak!" Suara Sri yang lantang menghentikan lamunan raisa akan sosok Ninja Hattori.
Mata kecilnya melirik tempat tidur Sri Magai. Gadis Nabire itu tampak sibuk dengan blackberrynya ditingkahi suara ribut BBM yang keluar masuk. "Ngga kerja Sri? Jadi mogok ya?" tanya Raisa dengan suara parau baru bangun tidur. "Tida mbak, departemenku sudah kasih perintah tida masuk kerja kalau SP jadi mogok" jawab Sri dengan logat Nabire.
Raisa mengangguk-angguk, sambil membaca pesan di BBM Grup kantor. BBM Grup ini dinamakan "Strike2011" dibuat untuk saling memberikan informasi mengenai mogok dan memudahkan komunikasi. Tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika Serikat diperingati karyawan non staff di area konsesi tambang ini dengan mengadakan mogok kerja. Raisa masih mengolet-ngolet manja seperti anak kucing. "Nikmati anugerah ini Sa, kapan lagi bisa malas-malasan di tempat tidur di awal pagi" senyumnya dalam hati.
Biasanya di waktu yang sama, Raisa sudah duduk manis di bis oranye di depan Mulki setelah melewati jembatan di atas sungai Mulki yang arusnya deras. Setiap lewat jembatan di atas Sungai Mulki, Raisa tidak berani menengok ke bawah.
"Saya mau lihat orang-orang mogok mbak, mau ikut? Kata temanku sudah ramai di depan barak C dan di Kantor SP" Sri bangkit dari tempat tidur sambil mengenakan jaket, menutupi tank top kuning ketatnya. "Emang aman Sri? nanti kamu malah ditarik diajak mogok dan jalan ke Timika" Raisa bergidik membayangkan perjalanan komik Jepang Ninja Hattori naik turun lembah dan bukit sepanjang 30 mil.
Tiba-tiba suara Soundtrack film "Ninja Hattori" menyeruak pelan dan makin keras di telinga Raisa "Mendaki gunung lewati lembah, Sungai mengalir indah ke Samudra, bersama teman bertualang"
"Mbak!" Suara Sri yang lantang menghentikan lamunan raisa akan sosok Ninja Hattori.