Quantcast
Channel: Addisyn Zariah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 105

Do I start to fall in love or this is just crush ?

$
0
0

Aku tidak bisa tidur. Galau to the max, dan kalau sudah galau begini, jari jemariku yang lentik akan lincah menari di atas key board lap top. Setelah 5 menit menari-nari dalam irama Salsa, inilah tulisan yang aku muat dalam blogku : 


"Kali ini lagi-lagi saya jatuh cinta. Proses jatuh cinta kali ini modusnya jauh berbeda dengan modus yang seringkali terjadi pada kehidupan cinta saya. Prosesnya sama sekali bukan seperti yang selama ini saya impikan. Romantis? Jauh sekali dari kesan itu. Cinta pada pandangan pertama? Bukan juga. Justru saya benci pada pandangan pertama. Maaf, benci sepertinya bukan kata yang tepat. Benci adalah perasaan, salah satu bentuk dari perhatian tapi dengan energi yang negatif. Saya tidak punya perasaan pada dia di hari pertama saya melihat dia di kantor. Saya tidak suka pada dia karena suatu peristiwa, saat kami harus evakuasi karena ada "blasting" di dekat tempat kami bekerja dan dia tidak berusaha mengkomunikasikan itu ke saya. Wajar saja sejak detik itu saya memutuskan dia tidak pantas saya perhatikan, dia harus saya abaikan, bahkan jika dia berjarak 50 cm dari saya pun, saya tidak peduli, saya tidak peduli dia menghirup oxygen yang sama dengan saya. Dalam dunia saya, dia tidak ada. 

Pengabaian saya pada lelaki ini, seharusnya bisa berjalan dengan mulus sampai waktu yang tidak terbatas, hingga bayangan dia tidak perlu mengganggu saya seperti saat ini, saya tidak bisa tidur –setelah selesai berkaraoke dengan teman-teman wanita sesama  penulis di Bentang Pustaka— walaupun sudah berkali-kali lagu “Hanya Cinta Yang Bisa” ( Titi DJ dan Agnes Monica) “Sang Dewi” (Titi DJ), “Bahasa Kalbu” (Titi DJ) dan “Malaikat Juga Tahu”  (Dewi Lestari) saya dengarkan dan membuat saya termehek-mehek hingga memutuskan untuk menulis tulisan tentang cinta. Lihatlah, cinta atau apa pun namanya ini, telah membuat saya yang anak grunge terbiasa mendengar lagu-lagu grunge malah mendengarkan lagu menye-menye ini di youtube.

Pengabaian saya pada lelaki aneh di kantor, bukan tipe lelaki yang bisa membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama, terpaksa saya hentikan, karena dia sepertinya setelah beberapa kali curi-curi pandang, di hari Jumat pekan ketiga saya bekerja di Amole, Papua, memberanikan diri menyapa saya walau hanya dengan satu kalimat pendek, dan tersenyum. Senyum kaku dan dingin sedingin danau di Taman Nasional Yellow Stone dekat rumahnya sana. Senyum aneh yang mungkin hanya dimiliki oleh dia dan Sheldon Copper dalam film "Big Bang Theory"

Dulu saya pikir dia sombong dan aneh. Aneh, karena beberapa kali dia lewat meja saya dan mencomot kue kastangel saya tanpa berbasa-basi, hingga timbul niat usil saya menyembunyikan toples kastangel tersebut. Entahlah bagaimana pertemuan 2 hari setelah sapaan dia yang dingin itu bisa terjadi, sepertinya Tuhan sengaja menyuruh malaikat cinta untuk mempertemukan saya dan dia di suatu area terbuka di tempat kami bekerja (shopping hall). Percakapan pun terjadi, dan entah mengapa saya dan dia langsung klop, sepertinya saya dan dia sudah pernah mengenal masing-masing sejak lama.  Dan dia yang berhari-hari cuek ke saya, dengan santai bisa menggoda saya (bahasa anak Jakarta, cengin atau nyela). Saya tidak tahu apa yang sedang berjalan setelah itu. Saya hanya merasa, saat bersama dia saya nyaman, dan saat tidak bersama dia, saya merasa ada yang kurang. Saya tidak mengapa tidak melihat dia, tapi saat saya melihat dia, hati ini nyaman, seperti orang puasa dengan tegukan teh manis hangat pertamanya.

Orang bilang dia sangat ekonomis dan asosial, tapi kenapa dia mau berbaik hati membawakan hadiah buku-buku yang dia pesan di Amazon.com saat dia cuti ke negaranya? dan dia masih ingat semua pesanan saya?

Saya pikir ini hanya cinlok, cinta lokasi. Hingga pada cuti pertama saya bertemu dengan pacar saya (mantan saat ini) di negaranya tanpa sengaja saya bercerita tentang laki-laki aneh ini. Tanggapan yang saya dapatkan di luar dugaan saya. Dia malah balik tanya, “You like him?” sambil melihat ke mata saya saat pesawat mengudara menuju Langkawi, Malaysia. Saya yang tidak siap dengan pertanyaan macam ini, serta merta hanya berkilah, “What kind of question is that?” Tapi dia malah melihat dengan serius ke mata saya, dan langsung saya jawab, “Of course no, satisfy?” Dan kemudian saya mengalihkan pembicaraan ke masalah lain"


Viewing all articles
Browse latest Browse all 105

Trending Articles


Girasoles para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Tagalog Quotes To Move on and More Love Love Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


Best Crush Tagalog Quotes And Sayings 2017


Re:Mutton Pies (lleechef)


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Sapos para colorear


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Break up Quotes Tagalog Love Quote – Broken Hearted Quotes Tagalog


Patama Quotes : Tagalog Inspirational Quotes


Pamatay na Banat and Mga Patama Love Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


BARKADA TAGALOG QUOTES


“BAHAY KUBO HUGOT”


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.